Dalam rilis yang disiarkan International Union for Conservation
Ketika berita penangkapan itu sampai ke pemerintah Laos, Dinas Kehutanan dan Pertanian Provinsi Bolikhamxay atas
"Kami berharap informasi yang didapat
Jasad Saola yang meninggal ini dibawa ke Pakxan, ibukota provinsi, di
"Studi jasad ini bisa menghasilkan beberapa hal," kata Dr. Pierre Comizzoli, seorang ahli hewan dari Smithsonian Conservation Biology Institute dan anggota IUCN Saola Working Group. "Kekurangtahuan kita mengenai biologi Saola adalah hambatan utama untuk mengkonservasinya."
Sementara itu, pemerintah Laos meminta penduduk di sekitar kawasan Saola hidup untuk tak pernah menangkap Saola. "Sebagai pihak dari Konvensi Keragaman Hayati dan bagian dari Strategi Konservasi Keragaman Hayati Nasional, Laos berkomitmen untuk menjaga keragaman hayati dan kami ingin memberi perhatian khusus pada "spesies berstatus" seperti Saola ini," kata Bouaphanh Phanthavong, Direktur Konservasi Hutan Laos.
Saola pertama kali ditemukan pada 1992 di Cagar Alam Vu Quang di Vietnam, dekat perbatasan dengan Laos. Dengan dua tanduk panjang dan tanda putih di kepala, Saola mirip antelop di Afrika Utara, meski sebenarnya lebih berkerabat dekat dengan kerbau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar